Tuesday, June 12, 2007

Pentingnya Rekan Dalam Pelayanan

2 Timotius 4

“Berusahalah supaya segera datang kepadaku.” (2 Tim. 4:9)

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat dan tidak mungkin hidup tanpa orang lain. Setiap manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa hidup. Prinsip ini juga berlaku di dalam pelayanan dan komunitas kita sebagai orang Kristen. Rekan itu begitu penting dalam pelayanan. Kita tidak mungkin bisa melayani sendiri. Pelayanan yang kita lakukan di dalam gereja bukan pelayanan sendiri, tetapi pelayanan tim. Masalah dalam pelayanan bukan masalah sendiri, tetapi masalah tim pelayanan. Kesuksesan dalam pelayanan bukan kesuksesan sendiri, tetapi kesuksesan tim. Bahkan pelayanan yang bertumbuh bukanlah pelayanan yang dilakukan oleh pribadi-pribadi, tetapi pelayanan yang dibangun oleh tim. Rasul Paulus di dalam pelayanannya tidak pernah merasa bahwa ia mamapu melayani sendiri, tetapi justru rekan itu sangat berperan penting dalam pelayanannya.

Dalam pasal 4:6, Paulus menjelaskan tentang keadaannya sendiri. Sekarang Paulus dalam penjara, dan dia sudah mengerti bahwa tidak ada harapan lagi untuk meneruskan pelayanannya. Walaupun demikian surat ini penuh dengan sukacita. Sebentar lagi dia akan bertemu dengan Tuhan Yesus dalam kemuliaan. Oleh sebab itu dia bersyukur atas “mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadanya” (4:8). Dari ayat-ayat ini, kelihatannya Paulus cukup tegar dan memiliki pengharapan dalam penderitaan yang ia hadapi. Namun, dalam situasi seperti ini, Paulus sangat membutuhkan rekan yang bisa membantu, mendukung, menguatkan dan menghibur dia. Dalam ayat 9 Paulus meminta Timotius untuk datang kepadanya karena beberapa rekannya meninggalkan dia. Salah satunya adalah Demas yang telah mencintai dunia ini. Dia juga meminta supaya Markus dijemput dan dibawa kepadanya. Pada detik-detik terakhir kehidupan Paulus, ia begitu menyadari bahwa rekan pelayanan itu sangat berarti bagianya.

Ada kalanya di dalam pelayanan kita sangat mebutuhkan rekan yang bisa menolong kita. Kadang-kadang ada masalah-masalah yang tidak dapat kita tanggung sendiri. Biasanya di saat-saat seperti ini kita baru menyadari begitu pentingnya rekan dalam pelayanan. Untuk itu kita dituntut untuk memiliki rekan dalam pelayanan dan berjalan bersama tim, bukan berjalan sendiri. Dengan adanya rekan dalam pelayanan kita bisa saling berbagi. Berbagi masalah, penderitaan, beban, bahkan berbagi sukacita dan berkat Tuhan.

Persahabatan itu seperti tangan dan mata. Saat tangan terluka, mata menangis; saat mata menangis tangan menghapusnya.

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...