Friday, January 17, 2020

DOSA DAN PENGAMPUNAN

Nats: 1 Yoh. 1:9-2:1

Dalam surat ini Yohanes menghadapi ajaran-ajaran sesat. Salah satunya adalah ajaran yang mengatakan bahwa manusia tidak berdosa [tidak memiliki natur dosa] (ay. 8) dan tidak melakukan tindakan atau perilaku dosa (ay. 10)

Penyangkalan terhadap keberdosaan manusia akan mengakibatkan 2 hal:
- menipu diri sendiri
- menjadikan Dia (Allah) pendusta.

Oleh karena itu, dosa tidak perlu ditutupi dan disangkali tetapi harus diakui di hadapan Tuhan. Yohanes mengungkapkan bahwa kita mendapatkan jaminan pengampunan setiap kali kita mengaku dosa karena Tuhan setia dan adil. Sebagai Allah yang setia dan adil, Dia menjamin pengampunan atas dosa kita di masa lampau, sekarang, dan yang akan datang.

Pengakuan dan pengampunan dosa dalam konteks ini bukan untuk mendapatkan keselamatan dari Tuhan (karena kita sudah diselamatkan melalui kematian-Nya).

Lalu mengapa perlu mengaku dosa?
1. Kita mengaku bahwa dosa kita adalah sungguh-sungguh dosa dan berkehendak untuk berbalik darinya
2. Memastikan bahwa kita tidak menyembunyikan dosa kita kepadaTuhan dan diri kita sendiri
3. Mengakui/menyadari kecenderungan kita melakukan dosa dan bersandar pada kuasa-Nya untuk mengatasinya.

Pengakuan dosa memungkinkan kita untuk bebas menikmati persekutuan dengan Kristus. "We should confess so that we can enjoy maximum fellowship and enjoy with him." (NIV Application).

Aplikasinya bagi kita:
1. Kita harus sadar bahwa diri kita adalah manusia berdosa, manusia lemah. Karena itu, kita tidak perlu takut mengaku dosa di hadapan Tuhan krn Tuhan tidak akan membuang kita tetapi justru memberi jaminan pengampunan kepada kita.
2. Pengakuan dosa yang sejati juga melibatkan komitmen untuk tidak terus-menerus di dalam dosa (2:1).

Pengakuan dosa mengandung komitmen untuk berubah dan meninggalkan dosa. Karena itu, kita perlu memohon kekuatan dari Tuhan untuk mengatasi dosa.

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...