Thursday, May 24, 2007

Allah Itu Besar

Wahyu 70

“Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: ‘Allah itu besar!’” (Mzm. 70:5)

Pada suatu hari anak-anak katak pergi jalan-jalan di tempat yang tidak jauh dari tepian sungai. Waktu mereka sedang berjalan mereka melihat seekor binatang besar sedang makan rumput. Ketika tiba-tiba binatang besar itu berpaling ke arah mereka sambil bersuara, anak-anak katak itu berlarian karena takut. Setelah mereka sampai ke tepian sungai, mereka menceritakan kepada induknya mengenai binatang itu. Mereka berkata, “Oh Ibu, di luar ada binatang begitu besar. Dia mempunyai mata besar dan suaranya seperti guruh. Lalu ibu itu menjelaskan, “Itu adalah sapi. Apakah binatang itu sebesar ini?” sambil membuka dadanya. “Tidak, lebih besar dari itu,” jawab anak-anak katak. “Kalau begitu sebesar ini,” kata induk katak sambil merentangkan dadanya lebih besar lagi. Anak-anak katak itu menggelengkan kepala. Induk katak itu terus merentangkan dadanya hingga ukuran sangat besar. Tetapi tiba-tiba terdengar letusan, dada induk katak itu pecah. Mengungkapkan bahwa Allah itu besar, sangat gampang. Tetapi kenyataannya dalam hidup kita, seringkali kita menjadi seperti cerita katak yang ingin menyamai sapi yang lebih besar darinya.

Pada waktu Daud berdoa minta pertolongan kepada Tuhan karena musuh-musuhnya, dia juga berdoa supaya semua orang mengakui bahwa Allah itu besar. Daud mengakui kebesaran Allah di dalam hidupnya dan atas seluruh umat manusia, sehingga ketika dia mengalami kesulitan, dia datang kepada Allah yang besar itu. Namun, Daud tidak hanya mengaku bahwa Allah itu besar dengan bibirnya, tetapi sungguh-sungguh terbukti dalam hidupnya. Hal ini bisa kita lihat di dalam kalimat Daud berikutnya yang mengakui dirinya sengsara dan miskin di hadapan Allah. Dia mengakui bahwa dia teramat kecil dan Allah teramat besar. Allah memang patut dibesarkan dan orang yang ingin lebih besar dari Allah akan menjadi seperti musuh-musuh Daud, yang karena kesombongan mereka di hadapan Allah, mereka menjadi hancur.

Kita mungkin dengan gampang berkata, bahkan mengimani bahwa Allah itu besar. Namun, apakah dalam hidup kita Allah itu benar-benar adalah yang terbesar. Salah satu bukti bahwa Allah itu besar dalam kehidupan kita adalah ketika kita mengalami masalah dan kesusahan hidup, kita datang kepada Allah, dan ketika kita berhasil dan sukses, kita juga datang kepada Allah, bersyukur dan mengembalikan kemuliaan kepada-Nya.

“Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3:30).

No comments:

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...