Wednesday, January 7, 2009

Langit Yang Baru Dan Bumi Yang Baru: Semangat Baru Di Tahun Yang Baru

Wahyu 21:1-8

Apa yang memberi semangat kepada kita memasuki tahun 2009 ini? Atau pertanyaannya kurang tepat. Mungkin yang lebih tepat, apakah masih ada semangat dalam memasuki tahun 2009 ini? Semoga masih ada semangat, walaupun semangat yang tersisa. Namun, kalau mau jujur banyak orang yang memasuki tahun 2009 ini dengan pesimis dan bahkan putus asa. Krisis ekonomi yang tidak kunjung berakhir membuat banyak orang tidak optimis lagi menghadapi tahun ini. Alam pun seolah tidak bersahabat lagi dengan kita. Bencana alam seolah menjadi sambutan bagi tahun 2009. Gempa yang melanda Manokwari, Papua Barat pada 4 Januari 2009, sampai hari ini belum berhenti. Bahkan tadi pagi gempa susulan berkekuatan 5,5 dan 5,6 skala richter masih terus melanda Manokwari.

Kedamaian yang dicari setiap orang juga sepertinya akan sulit untuk didapat. Perang di Jalur Gaza antara Israel dengan Hamas yang mewarnai penutupan tahun 2008 dan penyambutan tahun 2009 sampai hari ini belum usai dan sepertinya memberi sinyal bahwa dunia ini memang semakin tidak aman dan damai. Kondisi manusia juga semakin merosot, baik jasmani maupun rohani. Penyakit seolah tidak dapat lagi terbendung dalam diri manusia. Lihat saja rumah sakit tidak pernah sepi, selalu ramai. Kalau tempat-tempat hiburan high season hanya pada bulan-bulan tertentu, rumah sakit setiap hari high season. Apalagi yang bisa diharapkan dan yang membuat kita semangat di tahun 2009 ini. Planet bumi kita ini pun sepertinya sudah tidak bisa diharapkan lagi. Semakin merosot dan semakin merosot.

Lalu apakah benar-benar tidak ada harapan lagi? Bagi orang Kristen jawabannya adalah tidak. Di tengah dunia yang minus harapan, justru kita masih punya 1001 harapan yang membuat kita terus bersemangat dalam menghadapi tahun 2009 ini dan bahkan tahun-tahun berikutnya. Langit yang baru dan bumi yang baru. Itulah harapan yang memberi semangat bagi kita.

Semangat apa yang kita peroleh dari pengharapan langit yang baru dan bumi yang baru?

1. Kehadiran Allah secara nyata dan khasat mata
Di langit dan bumi yang baru kita tidak hanya merasakan kehadiran Allah, tetapi kita benar-benar akan melihat Allah secara nyata dan khasat mata. Ay. 3 mengatakan, ”Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ’Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” Kalau hari ini kita bisa melihat Tuhan secara nyata dan berkata kepada kita, ”jangan takut, Aku akan memberkati engkau di tahun 2009 ini” mungkin ceritanya akan berbeda. Tetapi kenyataannya tidak demikian. Kita mungkin percaya bahwa Tuhan akan memberkati kita, tetapi kita tidak melihat secara khasat mata bagaimana dan dengan cara apa Ia akan memberkati kita. Terkadang hal inilah yang membuat kita ragu, apalagi kalau yang kita hadapi adalah masalah.

Tetapi dalam Wahyu 21 ini kita tidak lagi membutuhkan iman untuk percaya akan kehadiran Allah, karena kita akan secara nyata dan khasat mata bertemu dan bersekutu dengan Allah. Dia Akan menjadi Allah kita dan kita akan menjadi umat-Nya bukan dalam iman lagi tetapi dalam dunia nyata. Kehadiran Allah ini menjadi puncak dari seluruh pengharapan manusia dan menjadi jawaban dari seluruh pertanyaan manusia selama ini, yaitu pertanyaan, di manakah Allah?

Saudara-saudara, di tahun 2009 ini mungkin ada banyak orang yang skeptis terhadap kehadiran Allah karena melihat situasi dunia yang seperti ”tanpa” Allah. Tetapi kita diberi pengharapan bahwa Allah tetap ada dan akan ada dan puncaknya adalah di langit dan bumi baru yang menunggu di depan kita. Kita tetap memiliki semangat dalam memasuku tahun 2009 ini karena perjalanan hidup yang akan kita jalani adalah perjalanan untuk bertemu dengan Allah yang selama ini kita imani.

2. Dunia tanpa penderitaan dan kesusahan
”Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Segala ketakutan yang sedang kita hadapi saat ini akan lenyap di langit dan bumi yang baru. Di tahun 2009 ini masih akan ada banyak air mata, perkabungan, ratap tangis, dukacita, penderitaan dan masalah demi masalah. Namun, itu semua hanyalah sementara dan tidak ada bandingnya dengan sukacita dan kebahagiaan kelak yang akan kita dapatkan di langit dan bumi yang baru. Ini adalah satu dunia yang sempurna yang diinginkan setiap orang. Di sana, di Yerusalem yang baru ada damai ketika kita bersama dengan Allah. Bukan seperti Yerusalem lama yang hari ini seperti sebuah neraka karena menjadi sumber perang. Di sana tidak ada lagi sakit penyakit. Pasal 22:2 mengatakan, ”Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.” Tidak akan ada lagi krisis pangan karena di sana ada pohon kehidupan yang berbuah tanpa mengenal musim. Di sana juga tidak ada lagi krisis BBM dan energi, karena yang menjadi sumber cahaya di sana adalah kemuliaan Allah dan Anak Domba itu (21:23-26). Segala bentuk krisis tidak akan ada lagi di sana.

Namun, pasal 21:7 mengatakan bahwa yang dapat memperoleh ini semua adalah mereka yang menang atau mereka yang bertahan. Menang atau bertahan dari apa? Tidak lain menang dan bertahan dari dunia ini. Dari dunia yang butuh perlawanan dari kita. Singkatnya, kita harus tetap semangat menghadapi tahun 2009 yang penuh dengan tantangan, penderitaan dan kesusahan karena kita sedang berjalan menuju langit dan bumi yang baru di mana tidak ada lagi penderitaan dan kesusahan.

Untuk itu kalau hari ini kita menangis oleh karena pergumulan yang kita alami, bertahanlah karena di sana tidak akan ada tangis lagi. Kalau hari ini kita sedih, susah, menderita dalam menjalani pergumulan hidup ini, bertahanlah karena di sana tidak ada lagi dukacita. Kalau hari ini kita menjadi tawar hati, putus asa melihat krisis hidup yang menakutkan, bertahan dan tetaplah semangat karena di sana ada sumber hidup yang menakjubkan.

Selamat menjalani tahun yang baru, selamat menanti langit dan bumi yang baru.

1 comment:

Inspironi said...

Salam kenal, thanks for sharing :)

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...