Wednesday, December 20, 2006

Terpesona ...!

Wahyu 8:1-5

“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.” (Why. 8:1)

”Terdiam, hanya bisa diam; dingin menyerang di sekujur tubuhku; layangkan mata menembus cahaya ... masih jelas telihat pesona ayumu ... inikah surga cinta yang banyak orang pertanyakan ...” Ini adalah penggalan syair lagu ”Surga Cinta” dari kelompok musik ”Ada Band”. Lagu ini menceritakan seorang laki-laki yang terdiam, hanya bisa diam, terpesona ketika melihat dan jatuh cinta pada seorang gadis cantik. Terdiam dan hanya bisa diam memang adalah salah satu cara untuk mengekspresikan kekaguman terhadap seseorang atau sesuatu. Hal yang sama juga terjadi di sorga ketika meterai ketujuh dibuka oleh Anak Domba, sorga menjadi sunyi senyap. Kenapa sunyi senyap? Kenapa semuanya terdiam dan hanya bisa diam?

Dalam Wayhu 6 kita sudah melihat bahwa pembukaan meterai dari gulungan kitab oleh Anak Domba menunjukkan pelaksanaan rencana Allah, yang menggambarkan apa yang terjadi dalam sejarah yang akan mencapai puncaknya pada akhir zaman. Dalam enam meterai pertama kita melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sepanjang sejarah yang semuanya ada di bawah rencana Allah. Kemudian dalam pasal 8 ini, ketika meterai ketujuh dibukakan ada satu perubahan suasana di sorga, yaitu sorga sunyi senyap selama kira-kira setengah jam. Apa yang terjadi, kenapa sunyi senyap? Ke mana para malaikat di sorga sehingga sorga menjadi sepi? Atau mungkinkah mereka tertidur? Tidak! Mereka tidak pergi ke mana-mana, mereka juga tidak tertidur. Mereka ada di situ menyaksikan Anak Domba membuka meterai ketujuh itu. Namun mereka semua terdiam, hanya bisa diam, tidak ada yang berani berbicara bahkan berbisik, karena terpesona di hadirat Allah melihat renca-Nya yang agung dan sempurna. Seisi sorga kagum dan terpesona melihat rencana Allah yang tidak terpikirkan oleh mereka.

Biasanya ada dua sikap yang sering kita tunjukkan ketika berhadapan dengan masalah. Pertama, kita terus bicara, berteriak, ngoceh terus kepada Tuhan sehingga tidak bisa melihat rencana-Nya yang agung. Kedua, kita diam karena marah dan putus asa di hadapan Tuhan sehingga kita juga tidak bisa melihat rencana-Nya yang Agung. Tetapi firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk diam di hadapan Allah dan mendengarkan Allah berbicara, maka kita akan terpesona pada apa yang Ia recanakan untuk kita.

Jalani dan hadapilah masalah hidupmu bersama dengan Allah, maka kamu akan terpesona melihat rencana-Nya yang agung dan sempurna.

No comments:

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...