Monday, December 18, 2006

Ya, Tapi Tunggu!

Wahyu 6

“Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.”(Why. 6:11)

Ya, segera, saat ini, sekarang, dan di sini! Jangan tunda, jangan besok, minggu depan, bulan depan, apalagi tahun depan! Saya mau hari ini saja, menit ini, bahkan detik ini! Inilah keinginan dan hal yang kita sukai ketika berseru kepada Tuhan, apalagi kalau seruan itu adalah seruan untuk keluar dari masalah. Kalau boleh, begitu berkata amin, saya langsung melihat jawaban dari Allah, masalah saya langsung beres. Namun cara kerja Allah tidak dapat kita prediksi atau ramalkan. Ketika Allah berkata ya, tidak selalu berarti saat ini, di sini. Acapkali Tuhan menjawab ya, tapi tunggu dulu, sebentar lagi, bersabar dulu.

Dalam pasal 6 ini Sang Anak Domba membuka keenam meterai pertama. Pembukaan meterai ini menunjukkan pelaksanaan rencana Allah, yang menggambarkan apa yang terjadi dalam sejarah yang akan mencapai puncaknya pada akhir zaman. Empat meterai pertama adalah empat kuda yang berbeda warna dan melambangkan bencana-bencana yang terjadi dalam sejarah. Bencana-bencana itu adalah peristiwa yang terjadi dalam sejarah sampai akhir zaman. Meterai kelima adalah tentang orang-orang kudus yang mati syahid karena iman mereka, sedangkan meterai keenam adalah tentang penghakiman terakhir. Dalam meterai kelima dikatakan bahwa orang-orang yang mati syahid itu berseru kepada Allah untuk mengakhiri penderitaan mereka dan menghakimi orang-orang yang membuat mereka menderita. Tetapi Tuhan menyuruh mereka untuk menunggu sedikit waktu lagi. Tuhan menjawab seruan mereka; mereka akan mendapatkan keadilan dari Allah, tetapi mereka harus bersabar sampai waktu yang telah ditetapkan Allah. Tuhan meminta mereka menunggu, bersabar dalam penderitaan mereka, karena Tuhan sudah merancangkan sesuatu yang melebihi penderitaan mereka sesuai dengan waktu-Nya.

Apakah Saudara sedang dalam pergumulan, kesulitan atau penderitaan? Saudara sudah berdoa, bahkan berteriak kepada Tuhan, tetapi sepertinya Tuhan tidak menjawab. Tuhan kenapa diam? Tuhan kenapa tidak berkarya? Mungkin Saudara berkata demikian. Tapi tunggu dulu. Tuhan mungkin sudah menjawab ya, tetapi dia meminta Saudara menunggu dan bersabar sebentar. Untuk itu jangan menyerah atau pasrah pada pergumulan, kesulitan dan penderitaan, tunggu tanggal mainnya!

Pertolongan Tuhan pasti; tetapi waktunya kapan, hanya Tuhan yang tahu.

2 comments:

ChiKa ^^ said...

this words has been a blessing for me! pas ak baca, bner2 ngejawab pergumulan ak. Salah satu pergumulan ak adl ttg pembelaan Tuhan. Ak percaya kl Dia akan bela aku, apalagi kalo ak menderita karena Dia. tp knp ak ngerasa koQ Tuhan lama banget diem n ga bertindak.. sampai kapan Tuhan? Kapan Tuhan mau bertindak dan ngebela perkaraku dihdpan org2 yang mencemoohkan Engkau? hmm...mungkin jawabannya adalah..
"bersabarlah sebentar lagi, anakKu." ^^

Oya, ak juga belajar dr sa-te ak. Hari ini, Tuhan bikin aku mengerti sepenuhnya dalam hatiku bhw manusia hanya memandang apa yang ada di depan mata dan merasa benar. padahal Tuhan melihat jauh kedepan dan merancangkan apa yng terbaik bagi kita.kemudian dalam ketidakmengertian, kita menyalahkan dan meragukanNya.. tapi Dia mengerti keterbatasan dan ketidaktahuan kita. Dia bersabar atas kita.. dan membuat kita mengerti satu persatu..
karena itu mulai hari ini, ak belajar untuk percaya kepadaNya sepenuh hati. Karena Dia lebih tau segala sesuatunya dari pada aku. Dia adalah pemegang hidupku.

Thanks buat renungannya!! ^^

Aksi Bali said...

Chk, selamat menunggu pembelaan Tuhan ^^
thx buat sharingnya. memang percaya sepenuhnya itu adalah hal yang paling sulit. mungkin kita bisa berkata aku percaya pada Tuhan, tp seringkali tidak sepenuhnya. untuk itu klo kita bisa percaya sepenuhnya kepada Tuhan, itu pun adalah anugerah Tuhan...

GBU, chk ^^

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...