Friday, March 30, 2007

Hati-hati Dengan Glamor

Wahyu 17

“Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.” (Why. 17:4)

Ada satu slogan yang menjadi filosofi hidup zaman ini, ”yang penting happy”. Ini bukan saja sekedar slogan tetapi ini sudah menjadi gaya hidup zaman ini. Zaman ini manusia lebih menyukai kekayaan, kesenangan, kehidupan yang hingar-bingar, yang penting sesuatu yang membuat happy. Filosofi hidup yang seperti ini membuat glamornya zaman ini menjadi godaan besar bagi manusia. Tidak sedikit orang yang rela melakukan apa saja dan bahkan yang rela menyerahkan hidupnya untuk menikmati glamornya zaman ini. Namun ini menjadi tanda awas bagi kita, hati-hati dengan glamornya zaman ini karena kenikmatannya hanyalah kenikmatan sesaat belaka.

Dalam perikop ini kita melihat kehidupan glamor kota Babel yang merupakan simbol kota Roma saat itu yang begitu menggoda. Di situ juga kita melihat pelacur besar yang merupakan simbol godaan sensualitas dan kenyamanan materi. Godaan itu digambarkan dengan pakaian dan perhiasan-perhiasan yang indah dan mewah yang dipakai oleh perempuan tersebut. Ini adalah tawaran setan dan dunia yang sangat menggiurkan hati setiap orang. Banyak orang yang tertipu dengan kehidupan glamor yang ia tawarkan dan mereka tidak menyadari bahwa kenikmatan yang ada di dalamnya hanya sementara, karena cepat atau lambat Babel dan pelacur besar itu beserta orang-orang yang menikmatinya akan dihakimi dan dijatuhkan oleh Allah. Untuk itu hati-hati dengan glamornya zaman ini.

Kalau bencana alam adalah sesuatu yang tidak jauh dari hidup kita, glamornya dunia ini lebih dekat lagi dalam hidup kita bahkan sudah di depan mata kita. Seks bebas, nikmatnya narkoba, menghalkan segala cara untuk memperoleh materi dan kenyamanannya sangat-sangat dekat dengan kita. Ini merupakan godaan besar zaman ini, bahkan bagi orang Kristen. Begitu banyak orang, termasuk orang Kristen yang memilih ”yang penting happy” menjadi gaya hidupnya. Mereka berkata, seks bebas oke asal happy, narkoba oke asalah happy, bisnis kotor oke asal happy, korupsi oke asal happy. Kehidupan glamor yang ditawakan oleh zaman ini memang begitu menggoda, sehingga kita bisa terseret di dalamnya. Untuk itu hati-hati, jangan sampai tergoda dan mengikutinya demi kenikmatan sesaat. Cepat atau lambat, bila saatnya tiba, dia akan lenyap bersama orang yang terseret di dalamnya. Menghindarlah darinya dan hiduplah semakin dekat dengan Tuhan.

Lebih baik hidup sederhana penuh kedamaian daripada hidup glamor penuh bahaya.

No comments:

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...