Friday, April 20, 2007

Senjata Makan Tuan

Mazmur 57

“Mereka memasang jaring terhadap langkah-langkahku, ditundukkannya jiwaku, mereka menggali lobang di depanku, tetapi mereka sendiri jatuh ke dalamnya.”(Mzm. 57:7)

“Senjata makan tuan”. Siapa yang tidak mengerti arti ungkapan ini. Saya yakin setiap kita mengerti arti ungkapan ini. Ungkapan ini ditujukan kepada orang yang dicelakai oleh senjatanya sendiri, atau orang yang jatuh ke dalam perangkap yang dibuatnya sendiri. Yang menarik adalah ungkapan ini juga dipakai oleh Daud untuk menggambarkan musuh-musuhnya. Walaupun istilah yang dipakai berbeda, namun mengandung makna yang sama. Daud mengatakan, “… mereka menggali lobang di depanku, tetapi mereka sendiri jatuh ke dalamnya” (Mzm. 57:7). Ini adalah gambaran orang-orang yang ingin menjatuhkan atau mencelakai orang benar.

Perikop ini masih merupakan rangkain dari mazmur Daud dalam menghadapi musuh-musuh yang mengejar-ngejarnya. Secara khusus bagian ini adalah mazmur Daud ketika ia lari dari Saul ke dalam gua (ay. 1). Kalau kita melihat gambaran yang dipakai oleh Daud untuk mendeskripsikan keadaan yang sedang ia hadapi (ay. 5), seolah-olah dia sedang berada di bawah bayang-bayang maut. Namun, Daud selalu mengadalkan Tuhan dan hanya bersandar pada Tuhan. Di bawah bayang-bayang maut ia berseru kepada Tuhan dan Tuhan menolongnya. Ternyata maut pun tidak berdaya terhadap Tuhan, karena kemuliaan-Nya mengatasi seluruh bumi (ay. 6). Bahkan rencana jahat yang dibuat oleh musuh-musuh Daud, menimpa diri mereka sendiri. Lobang yang mereka buat untuk menjatuhkan Daud, menjadi perangkap bagi mereka sendiri. Ini adalah bukti pemeliharaan Tuhan terhadap Daud dan umat-Nya.

Sama seperti Daud, kita juga adalah umat Allah. Apa yang dialami oleh Daud, dapat juga kita alami pada saat ini. Dalam menjalani hidup kita sebagai orang Kristen, kita mungkin mengalami berbagai tantangan. Kita diperlakukan tidak adil karena iman kita, kita dicurangi, didiskreditkan, dintimidasi, dimusuhi, dan berbagai perlakukan jahat karena iman kita. Ingatlah, semua itu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kemuliaan Tuhan yang mengatasi bumi. Kita harus berpegang pada janji pemeliharaan Tuhan terhadap umat-Nya. Cepat atau lambat, kita akan menyaksikan kemenangan orang-orang percaya atas maut dan musuh-musuhnya. Marilah kita menantikannya dengan sabar, tekun dan tetap teguh di dalam Tuhan.

Bersama Tuhan, maut pun tidak berdaya.

1 comment:

Anonymous said...

belajar banyak

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...