Saturday, April 28, 2007

Tempat Yang Tenang

Mazmur 62

“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.” (Mzm. 62:2)

Dalam situasi zaman yang semakin bergejolak ini, susah untuk mendapatkan tempat yang aman. Di mana pun di dunia ini, tidak ada satu tempat yang benar-benar tenang yang bisa membuat kita merasa aman. Kita bisa tidak aman dari teroris, bencana alam, wabah penyakit, dan masih banyak lagi. Bahkan, begitu banyaknya perusahaan asuransi jiwa dan orang yang mau membeli asuransi jiwa, membuktikan bahwa di dunia ini tidak ada tempat yang tenang dan aman. Boleh dikatakan bahwa dunia ini semakin hari semakin tidak bersahabat dengan manusia. Di tengah-tengah situasi seperti ini, masihkan ada tempat yang tenang buat kita?

Dalam Mazmur 62 ini, Daud mengungkapkan bahwa masih ada satu tempat yang tenang dan dapat menjadi tempat perlindungan bagi manusia. Membuka perikop ini Daud berkata, “Hanya dekat Allah saja aku tenang … Allah ialah tempat perlindungan kita” (ay. 1 dan 9). Kalau kita memperhatikan perjalanan kehidupan Daud, dunia ini bukanlah tempat yang aman dan tenang baginya. Mulai ketika ia diangkat menjadi raja atas bangsa Israel, bahkan sampai akhir hidupnya, dunia dan orang-orang yang ada disekitarnya selalu membuat hidupnya dalam ancaman yang membahayakan jiwanya. Ancaman yang dihadapi oleh Daud bukan hanya dari musuh-musuhnya, bahkan juga dari orang yang ia kasihi. Namun, di tengah situasi semacam ini, Daud menemukan bahwa masih ada tempat yang aman dan tenang, yaitu dekat Allah. Hanya orang-orang yang dekat dengan Allah yang mendapatkan ketenangan dalam hidupnya.

Apakah Saudara sedang mencari ketenangan? Apakah Saudara sedang bingung dan kuatir karena tidak menemukan ketenangan dalam hidup Saudara? Apakah Saudara masih mengharapkan ketenangan dari dunia ini? Mari kita belajar dari Daud. Daud menyadari bahwa dunia dan segala yang ada di dalamnya, bahkan kekayaan dan kuasa tidak dapat memberikan ketenangan dalam hidupnya. Daud percaya sepenuhnya bahwa hanya ada satu tempat yang tenang, yaitu dekat dengan Allah. Saudara janganlah menaruh harapan pada dunia ini. Jangan menggantungkan ketenangan Saudara pada harta, kuasa, dan pada segala sesuatu yang Saudara miliki di dunia ini, karena cepat atau lambat semuanya akan membuat Saudara kecewa. Namun, dekatlah dengan Allah, sehingga Saudara memperoleh ketenangan yang sejati. Dekatlah dengan Allah dalam doa, saat teduh, pelayanan, dan seluruh aspek hidup Saudara.

Ketengan sejati adalah bukan menghindari masalah, tetapi mendekat pada Allah.

No comments:

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...