Tuesday, May 29, 2007

Api Pelayanan

2 Timotius 1

“Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.” (2 Tim. 1:6)

Melayani Tuhan dan masalah di dalam pelayanan adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan. Entah pelayanan apa yang kita lakukan atau posisi apa kita di dalam pelayanan, acapkali kita menghadapi permasalahan di dalam pelayanan. Mungkin kita sebagai hamba Tuhan atau jemaat yang melayani, hampir dapat dipastikan suatu waktu kita akan diperhadapkan dengan masalah, walaupun dalam porsi yang berbeda-beda dan tentunya dalam versi Allah. Acapkali masalah-masalah yang timbul dalam pelayanan ini membuat semangat pelayanan kita berkurang, bahkan mungkin bisa memadamkan api pelayanan kita. Sebagai pelayan Tuhan yang masih muda, Timotius juga menghadapi hal semacam ini. Namun, bagaimanakah Timotius mengobarkan kembali api pelayanannya dalam menghadapi berbagai masalah di dalam pelayanannya?

Dalam menghadapi masalah dalam pelayanan, Paulus kembali mengingatkan Timotius untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padanya. Paulus menambahkan bahwa yang diberikan Allah bukanlah roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Karunia Allah ini juga yang memanggil Timotius untuk melayani Tuhan, bukan karena perbuatannya. Dengan kata lain, Paulus menasihatkan kepada Timotius supaya jangan memandang besarnya masalah di dalam pelayanan, tetapi lihatlah besarnya anugerah Allah yang telah memanggilnya dengan panggilan kudus untuk menjadi pelayan Tuhan. Itulah yang menjadi api pelayanan Timotius dan juga pelayanan setiap orang Kristen. Dalam hal ini Paulus memberikan contoh, yaitu dirinya sendiri. Dia mengatakan bahwa dia rela menderita atau menghadapi tantangan dalam pelayanan karena ada api pelayanan yang terus berkobar, yaitu panggilannya untuk memberitakan Injil (1:11-12).

Waktu kita mengambil bagian dalam pelayanan, mungkin kita berpikir semuanya akan berjalan mulus dan bebas dari masalah. Tetapi ternyata setelah kita menjalaninya seolah masalah itu menjadi bagian dari pelayanan. Dalam pelayanan kita mungkin tidak dihargai, pelayanan kita tidak dianggap, kita disalahpahami, dan ini membuat api pelayanan kita padam. Namun, seperti nasehat Paulus terhadap Timotius, kita memiliki api pelayanan, yaitu anugerah Allah yang memanggil kita. Kita dipanggil bukan untuk melayani masalah, tetapi melayani Tuhan.

Jika api pelayananmu padam, pandanglah pada anugerah Allah.

3 comments:

Anonymous said...

Saya setuju sekali 'pandanglah anugrah Allah'. Bahkan bukan cuma anugrah Allah yg telah memanggil kita (past) tetapi juga anugrah Allah yg terus dan sedang bekerja dlm kehidupan kita (present), the grace which is operating in our life. Dan mungkin kita juga perlu menikmati the grace which is operating in other people's lives. God bless us with His abundant grace :)

Anonymous said...

how to buy valium online buy valium uk next day delivery - buy cheap roche valium

Atasi Wc Mampet Tanpa Sedot said...

menarik dan bermanfaat sekali nih infonya
du tunggu info selanjutnya
terimakasih

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...