Mazmur 69
“Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!”(Mzm. 69:14)
Ikan salem adalah salah satu jenis ikan laut yang unik. Jika hendak bertelur, ikan-ikan itu berbondong-bondong mudik ke tempat kelahirannya dulu, jauh di pegunungan. Untuk mencapai tempat tersebut perlu pengorbanan, karena banyak rintangan yang menghadang. Arus yang deras, ombak yang besar, batu-batu karang yang keras, terkaman binatang pemangsa, dan segala macam rintangan lainnya. Untuk mencapai tujuan, ikan-ikan itu juga harus berjuang melompati jeram atau air terjun yang tegak lurus atau bendungan yang tinggi. Namun, kesulitan yang amat besar tidak mengurungkan niat ikan-ikan itu untuk bertelur, karena ada satu harapan yang ada di dalam naluri ikan-ikan itu. Terkadang kita juga mengalami kesulitan-kesulitan hidup. Bahkan mungkin situasi yang kita hadapi seolah-olah tidak ada harapan lagi. Apakah yang kita lakukan dalam situasi seperti ini, menyerahkan atau terus berjuang?
Daud, dalam perikop ini memaparkan dengan jelas situasi yang dihadapi dalam hidupnya. Situasi di mana seolah-olah tidak ada asa (harapan). Dalam ay. 2-13, kita bisa melihat betapa hebatnya pergumulan dan penderitaan yang dihadapi olah Daud. Daud menggambarkan keadaannya seperti seorang yang tenggelam di dalam rawa yang airnya sudah sampai ke leher dan tidak ada tempat bertumpu. Ini adalah satu gambaran situasi di mana tidak ada lagi harapan. Namun, Daud tidak tenggelam dengan situasi yang menghimpitnya. Dia tahu bahwa masih ada satu pengharapan yang ia miliki, yaitu pengharapan di dalam Tuhan dan itulah yang membuat Daud bisa dan terus bertahan dalam menjalani hidupnya. Maka dari dalam rawa itu ia datang dan berseru kepada Tuhan, Sang pengharapan itu. Hasilnya adalah di bagian akhir perikop ini, dia memuji Allah oleh karena keyakinannya atas pengharapan itu.
Situasi semacam apakah yang sedang Saudara alami saat ini? Mungkin saat ini Saudara sedang ada dalam keputusasaan. Putus asa karena ekonomi yang sulit, kehidupan yang semakin sulit, masalah keluarga yang begitu rumit, dan sejumlah persoalan lainnya. Mungkin kita sedang berada di dalam rawa pergumulan hidup seperti yang di alami oleh Daud. Namun, kita jangan tenggelam di dalamnya. Kita bangkit kembali dan bergumul bersama Tuhan, Sang pengharapan itu. Maka pada akhirnya, pujian dan syukur akan keluar dari mulut kita.
Ketika Anda putus asa karena beratnya masalah, ingatlah Tuhan yang memberi asa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK
Nats: Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (...
-
"Kemudian, Allah berkata, "Marilah sekarang Kita membuat manusia menurut gambar Kita, dalam keserupaan Kita. ... Maka, Allah me...
-
2 Timotius 1 “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.” (2 Tim. ...
-
Nats: Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (...
1 comment:
Ketika sedang putus asa aku selalu teringat dengan lyrik lagu "...Dia buka jalan saat tiada jalan..." Kata-kata di dalam lagu tersebut sangat menguatkan ketika kita sedang jatuh. Terimakasih atas renungannya :)
Post a Comment