Mazmur 65
“Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.” (Mzm. 65:5)
Ketika kita berbicara tentang berkat Tuhan, kira-kira apa yang terlintas di dalam pemikiran kita? Pada umumnya kita mengidentikan berkat Tuhan itu dengan hal-hal yang bersifat materi yang Tuhan berikan pada kita. Kita menganggap bahwa berkat Tuhan itu adalah ketika usaha kita maju, pekerjaan lancar, penghasilan makin meningkat, diberi harta yang melimpah, dan masih banyak lagi yang bersifat materi. Namun, benarkah berkat Tuhan itu hanya diukur dengan hal-hal yang bersifat jasmani? Orang Kristen yang berpikir bahwa berkat Tuhan itu merupakan pemberian Tuhan yang bersifat materi adalah orang Kristen yang picik. Hal-hal materi hanyalah bagian terkecil dari berkat Tuhan. Ada berkat Tuhan yang jauh lebih besar dari sekedar berkat materi.
Perikop yang kita baca hari ini adalah nyanyian syukur Daud atas berkat Allah. Daud dalam perikop ini memuji dan bersyukur kepada Allah atas berkat-Nya dalam kehidupan umat-Nya. Namun, yang menarik di sini ialah ucapan syukur Daud yang utama adalah bukan karena berkat materi. Memang Daud menyebutkan juga berkat materi, tetapi itu bukan yang utama sehingga ia meletakkannya di akhir mazmurnya. Dalam ayat 5 Daud berkata, “… kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.” Daud tidak mengatakan, kiranya kami menjadi kenyang dengan hasil ladang yang melimpah. Daud sangat menyadari bahwa berkat terbesar itu adalah ketika kebaikan Tuhan, dengan perbuatan-perbuatan Tuhan yang dahsyat dan dengan keadilan Tuhan mereka alami ketika mereka di dalam bait Allah (ay. 7). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya berkat terbesar yang Tuhan berikan di dalam hidup kita adalah berkat rohani, yaitu ketika Allah nyata dalam kehidupan kita, kebaikan dan keadilannya kita alami.
Kita tidak bisa pungkiri bahwa berkat materi itu juga penting dalam hidup kita, tetapi berkat materi bukanlah berkat satu-satunya dari Tuhan. Janganlah kita menjadi orang-orang Kristen yang picik yang hanya menilai berkat Tuhan dari segi materi. Mari kita lihat sisi yang lebih besar dari sekedar materi, yaitu kehadiran Tuhan dalam hidup kita, kebaikannya, keadilannya yang nyata dalam hidup kita. Berkat terbesar Tuhan adalah ketika kita mengalami persekutuan yang intim dengan-Nya, ketika Yesus Kristus sendiri datang ke dunia untuk memperdamaikan kita dengan Allah dan menikmati kasih-Nya.
Berkat terbesar adalah mengalami kasih Tuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK
Nats: Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (...
-
"Kemudian, Allah berkata, "Marilah sekarang Kita membuat manusia menurut gambar Kita, dalam keserupaan Kita. ... Maka, Allah me...
-
2 Timotius 1 “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.” (2 Tim. ...
-
Nats: Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (...
No comments:
Post a Comment