Monday, March 25, 2019

Grace Based Parenting: L ebih Bebas Untuk Menjadi Berbeda


Nats:
Mazmur 103, 11, 13-14, 17

AYAT MAS:
“Seperti bapa sayang kepada anak-anakNya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.” (Mazmur 103: 13).

Apakah atmosfer anugerah telah diciptakan dan dipelihara di dalam keluarga?

REFLEKSI:
                Anak-anak akan cenderung mengikat kehidupannya dengan Allah Bapa ketika mereka dibesarkan dalam atmosfer yang merefleksikan hati dari anugerah-Nya. Allah adalah Allah yang menyukai keragaman dan mengasihi kita di dalam perbedaan karena Ia pun menciptkan kita berbeda dengan sesama kita. Rumah yang penuh anugerah bukan hanya memberi ruang pada perbedaan tetapi justru merayakannya.
                Rumah yang penuh anugerah selalu mengkomunikasikan kasih dengan tidak ditentukan oleh perilaku anak. Atmosfer anugerah mendorong orang tua untuk:
·         Mendengarkan lebih banyak ketimbang memberi ceramah.
·         Menanggapi lebih banyak ketimbang bereaksi negatif.
·         Mendoakan lebih banyak ketimbang menghakimi.
                Rumah penuh anugerah tidak membesarkan isu-isu kecil atau memperdebatkan yang tidak mendasar lebih dari proporsinya. Atmosfer anugerah pertama-tama diciptakan oleh orang tua untuk memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk berbeda. “Berbeda” bisa mengarah pada hal yang berbeda dengan orang tua bahkan tidak biasa tetapi tidak berdosa. Orang tua yang legalis, terlalu kaku, lebih menekankan penampilan ketimbang prinsip yang mendasar.  Orang tua yang penuh ketakutan lebih menekankan pada hal-hal yang eksternal, ketimbang yang internal. Seharusnya kita melibatkan kehadiran dan kuasa Allah di dalam diri anak. Ironisnya, banyak orang tua lebih mengikuti sistim dunia, bagaimana mengejar kesuksesan, tanpa memperhatikan kebenaran.
                Lebih mudah kita bereaksi negatif, ketika anak-anak kita “berbeda” karena itu mengganggu kita, mempermalukan kita bahkan terlalu cepat menyimpulkan tingkah laku anak-anak kita salah.  Standar dan ekspektasi orang tua berdasarkan anugerah adalah Alkitab, bukan standar orang tua itu sendiri. Tetapi jangan juga menggunakan Alkitab untuk membenarkan pendapat orang tua sendiri.  Ketika kita menggunakan Alkitab untuk menyerang anak-anak kita, demi membenarkan pendapat kita (yang juga belum tentu benar) kita jatuh dalam pelanggaran dari Keluaran 20:7, yaitu menggunakan nama Allah dengan sia-sia. Anak-anak akan menghargai dan merespons dengan tepat aturan yang diberikan orang tua ketika: kita menerapkannya di dalam anugerah, beralasan dan logis.
                Tingkah laku “berbeda” seringkali berhubungan dengan problem sesungguhnya yaitu berkenaan dengan HATI sang anak. Kita perlu mengoreksi perilaku bukan sekedar menghukumnya. “Tingkah laku berbeda” adalah ungkapan di luar yang menunjukkan apa yang terjadi di dalam, yaitu pergumulan melawan dosa, kemarahan dan rasa malu. Orang tua yang menekankan anugerah lebih fokus pada hati ketimbang hal-hal yang di luar.  Ketika bagian di dalam telah dikoreksi, akan berpengaruh ke luar dengan sendirinya.
                Berikan kesemapatan kepada anak untuk berbeda, dengan mengembangkan potensi secara maksimal. Anugerah memberi kebebasan untuk menjadikan anak unik. Anugerah mengkomunikasikan kasih tanpa syarat kepada anak, sehingga mereka akhirnya merasakan Kasih Bapa. (Mazmur 103:13)

RENUNGKAN
Adakah kita mengijinkan anak-anak kita untuk “berbeda”? Apakah yang sering menjadi ketakutan orang tua? Bagaimana kita bereaksi ketika melihat anak kita “berbeda” dengan kita?

SHARINGKAN
Pengalaman sulit apakah yang pernah dilalui dengan anak-anak dan kita berhasil melewatinya? Bagaimana Tuhan membentuk karakter orang tua sendiri lewat masa-masa sulit itu?

POWER STATEMENT

ORANG TUA YANG PENUH ANUGERAH ADALAH MEREKA YANG TELAH MENGALAMI ANUGERAH DARI ALLAH BAPA TERLEBIH DAHULU

Ditulis oleh:
Ps. Drs. Dedy Sutendi, M.Div., MAPCC., MASF.

No comments:

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...