Nats:
Yohanes
17:1-5
Ayat Mas:
Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa,
telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan
Engkau” (Yohanes 17:1).
PENDALAMAN
Yohanes 17 adalah pasal yang
terindah di dalam Injil Yohanes. Philip Melanchthon bersama Martin Luther,
Bapak Reformasi, pernah mengungkapkan: “Tak ada suara yang pernah didengar, baik di surga
atau di bumi, lebih mulia, lebih kudus, lebih berbuah, lebih indah dari doa yang
dipanjatkan oleh Anak Allah itu sendiri”
(Arthur Pink, Exposition of the
Gospel of John).
Doa Tuhan Yesus dapat dibagi dalam tiga bagian:
1.
Doa Yesus untuk diri-Nya sendiri (Yohanes 17:1-5);
2.
Doa Yesus untuk para muridNya (Yohanes 17:6-19);
3.
Doa Yesus untuk Gereja-Nya di dunia. Kemuliaan Allah dilihat melalui penyataan akan siapakah
Dia dan apakah yang dilakukan-Nya bagi para murid dan Gereja-Nya (Yohanes 17:20-26).
Kent
Hughes membagi Doa Yesus dalam tiga bagian besar:
Kemuliaan di
atas Salib (Yohanes 17:1,4)
Tuhan Yesus telah memuliakan
Allah Bapa dengan kesempurnaan kehidupanNya, sebagaimana yang digambarkan dalam
Yohanes 17:4:
“Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan
yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.” Kehidupan Kristus menjadi
monumen yang permanen untuk kemuliaan Allah. Ia telah melakukan banyak mukjizat tetapi terlebih
dalam kehidupan-Nya sehari-hari. Namun yang terutama yang ada di pikiran Kristus adalah
kemuliaan yang nyata di atas kayu salib karena salib merupakan penyataan
tertinggi dari sifat dan tujuan-Nya. Apa yang kita pelajari dari Salib? Kita melihat kekudusan Allah.
Kita melihat kasih akan kekudusan dan kebencian-Nya akan dosa dan penolakan kompromi dengannya.
Kita melihat bahkan keadilan-Nya atas hukuman dosa, dan murka Allah ditimpakan kepada Sang Anak yang
menanggung dosa-dosa kita. Akhirnya, kita melihat kasih Allah untuk kita karena
Ia tela membayar hutang dosa kita lewat penebusan-Nya.
Kemuliaan di Surga (Yohanes 17:5)
Ketika Kristus berdoa, fokusnya bukan hanya kemuliaan di atas salib
tetapi juga kemuliaan yang akan datang di Surga. Doa Yesus di sini adalah kemuliaan yang telah diperoleh
sebagai konsekuensi kehidupan dan penderitaan-Nya di bumi. Ia telah membawa kemuliaan dalam Tubuh manusiawi-Nya dan kematian-Nya. Hari ini, Tuhan kita
memiliki kemuliaan lebih besar karena Ia memerintah di dalam kemuliaan Tubuh
surgawi-Nya
di sebelah kanan Allah Bapa. Kemuliaan luka di Tubuh-Nya telah disempurnakan
di Surga. Kemuliaan yang tak terbatas itu tak bisa bertambah, tetapi kemuliaan
itu lebih besar karena manusia dan malaikat menjadi saksi-Nya. Setiap orang percaya
akan mengalami kemuliaan yang luar biasa itu.
Kemuliaan di dalam
Gereja-Nya (Yohanes 17:2,
3, 10)
Antara kemuliaan Kristus di dalam sejarah dan
di surga, ada kemuliaan di bumi – di dalam Gereja-Nya. Melalui Gereja, umat-Nya, kemuliaan-Nya lebih mudah dipahami. Kristus dimuliakan di
dalam kehidupan para murid-Nya. Karena Kristus harus dimanifestasikan di dalam Gereja-Nya, Ia mengingat para murid-Nya di dalam hati dan doa-Nya untuk kemuliaan-Nya. Inti doa itu merujuk pada Gereja. Secara
khusus Ia menarik perhatian kita, para murid, kepada kehidupan yang kekal:
“Sama seperti Engkau telah memberikan
kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup
yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau
utus” (Yohanes 17:2,3).
Oleh karena itu, mengapa Yesus berdoa untuk kita, karena kita adalah pengharapan yang
terbaik untuk dunia melihat kemuliaan Allah. Tuhan Yesus menjadikan kemuliaan
Allah mudah dipahami melalui kita. Kita harus menjadi murid-murid dari Firman
itu sendiri, sumber yang paling akurat tentang Kristus. Kita harus merenungkan
Salib karena itulah demonstrasi yang paling jelas tentang kasih Bapa. Kita
harus selalu bersama-sama dengan mereka yang mengenal Dia, karena di sanalah
kita akan bertumbuh dalam pengetahuan akan Dia.
Apakah Yesus telah dimuliakan melalui kita sebagai Gereja-Nya?
Berdoalah untuk
para murid Tuhan sehingga kita semua menjadi manifestasi kemuliaan Allah yang
paling mudah dilihat, dirasakan dan disaksikan.
Ditulis oleh:
Ps. Drs. Dedy Sutendi, M.Div., MAPCC., MASF.
No comments:
Post a Comment