Friday, May 24, 2019

DOA YESUS UNTUK PARA MURIDNYA


Nats:
Yohanes 17:11-19

Ayat Mas:
“Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yohanes 17:11).

PENDALAMAN
                Ketika Tuhan Yesus berdoa dalam bagian ini, secara sederhana Doa Tuhan Yesus adalah bagaimana para murid seharusnya berelasi seorang dengan yang lain dan dengan dunia (orang-orang) yang tak percaya.  Tuhan Yesus berdoa supaya murid-murid-Nya menjadi “satu.” Ia tahu para murid akan mengalami banyak pencobaan dan ujian. Mereka akan jatuh dalam kegagalan dan keegoan. Tuhan tahu bahwa kita mudah sekali pecah, karena masalah doktrin, warna kulit, bahkan karena masalah warna ruangan dan karpet. Kita rentan sekali dengan perpecahan. Seorang Puritan bernama Thomas Brookes pernah berujar, “Jika serigala curiga pada seekor domba adalah tak heran, tetapi jika domba curiga pada sesama domba, itu tidak biasa dan mengerikan!”
                Tuhan Yesus membangun kesatuan para murid dengan rasa aman dengan menunjukkan hidup-Nya dan pengajaran akan kepribadian dan karakter Allah Bapa. Semakin para murid mengerti karakter dan sifat Allah Bapa, semakin mereka seharusnya menjaga dan memelihara kesatuan.  Semakin kita mengenal Kristus, semakin kita ditarik kepada-Nya, dan semakin kita ditarik seorang kepada yang lain. Ketika Tuhan Yesus berdoa tentang keseluruhan karakter Allah Bapa di hadapan para Murid, tekanannya pada  KeBapaan Allah, “Holy Father, keep them in Your name.” Perenungan ini sangat penting, jika kita punya Allah Bapa yang satu dan sama, apakah kita bisa mengasihi saudara-saudara (murid-murid Kristus) yang lain. Atau, kita malah memupuk karakter kecurigaan yang terus-menerus sehingga inilah yang memecah kesatuan. Ketika Yesus berdoa untuk kesatuan murid Tuhan. Ia secara konstan menghendaki supaya para murid bertumbuh di dalam pengenalan akan Allah, khususnya tentang keBapaan-Nya. Jika kita memelihara kesatuan, hasilnya apa? Sukacita!
                Para murid dipanggil untuk SATU MISI. “Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia” (Yohanes 17:18).  Metode misi-Nya adalah pengudusan yang meliputi dua gagasan: pertama, “kita dijadikan kudus” dan kedua, “kita dipisahkan untuk pelayanan.” Kita dikuduskan dan  dipisahkan untuk pelayanan dengan menerapkan Firman Allah. Kita dipanggil bukan untuk terisolasi (terpisah dari dunia), atau berasimilasi (bercampur dengan dunia), tetapi bermisi (bersaksi bagi dunia). Misi ini berbahaya! Berisiko! Namun dengan pertolongan Juruselamat, kita mampu melakukan hal ini.

Apakah kita sudah memelihara kesatuan di dalam Tubuh Kristus? Apa halangan-halangan dalam kesatuan? Ke mana energi kita dihabiskan? Misi atau ambisi?

Berdoalah untuk kesatuan anggota Tubuh Kristus, dimulai dari pelayan Tuhan. Doakan supaya energi kita dihabiskan untuk bermisi bukan untuk mengurus perpecahan.

Ditulis oleh:
Ps. Drs. Dedy Sutendi, M.Div., MAPCC., MASF.

No comments:

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...