Friday, May 10, 2019

KAKI YANG KOTOR TAPI HATI YANG BERSIH


Nats:
Yohanes 13:1-17

Ayat Mas:
Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” (Yohanes 13:15)

PENDALAMAN:
          Prolog yang meneguhkan dan meneduhkan bahwa Sang  Guru  Yang Agung begitu mengasihi  para murid-Nya, “Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya” (Yohanes 13:1) Tindakan yang tidak dimengerti para murid, ketika Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, termasuk kaki dua murid yang akan mengkhianati-Nya.  Petrus bertanya dengan penuh keraguan,”Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Hanya Petrus yang paling berani bertanya lebih dahulu dari murid lainnya. Di tengah percakapan, Yesus hanya mengingatkan, “Tidak semua kamu bersih!”
                Apa yang Yesus lakukan di Kamis malam itu? Pekerjaan membasuh kaki adalah pekerjaan yang rendah yang seharusnya dilakukan seorang hamba. Memang sangat perlu para tamu dibasuh kakinya, setelah perjalanan jauh, kaki-kaki yang penuh debu dan kotoran. Ketika perjamuan telah disiapkan, makanan terhidang di meja, dan murid-murid siap bersantap bersama. Yesus mengambil tindakan yang radikal – membasuh kaki para murid.
                Jika para murid mau sedikit rendah hati dan merasa tak layak dan membiarkan Sang Guru yang membasuh, mereka mungkin saling melempar:

  • Aku sudah lebih dahulu mengerjakan yang lain, giliran Matius sekarang yang harus melakukannya!
  • Petrus dan Yohanes sudah mengerjakan yang lain, harusnya murid yang lain kerjakan.
  • Murid lain berkata, “Bagianku adalah mendampingi Yesus! Aku lebih rohani dari kalian!

Yesus tak menunggu di tengah para murid yang mungkin sedang saling tunggu. Ia yang melakukannya. Tak ada murid yang berinisiatif, Yesus yang memulainya. Ia memberikan teladan! Para murid nampaknya tidak keberatan ketika kaki mereka dibasuh oleh Yesus, tetapi sepertinya mereka keberatan untuk membasuh kaki murid yang lain. Karena terbukti membiarkan Yesus melakukannya untuk mereka.
                “Tidak semua kamu bersih” menunjukkan kondisi hati para murid. Tuhan Yesus tahu dan mengenal jelas hati para murid: ada hati yang menyangkal, hati yang bersungut-sungut, hati yang membandingkan, hati yang merasa superior, merasa lebih hebat dari yang lain, hati yang ragu bahkan hati yang akan berkhianat!  Kondisi hati yang dibersihkan lebih penting dari sekadar kaki yang dibasuh!
Sesungguhnya Yesus sedang mengajak para murid merenungkan, “It’s not about serving, It’s about loving.  Kita bisa saja melayani tanpa kasih, tapi seorang murid yang mengasihi Yesus, ia ingin selalu melayani dan menyenangkan hati Sang Guru Yang Agung.
                Dalam pelayanan kita sering berdebat, berargumentasi, bahkan sepertinya merasa  ide kita lebih baik dari yang lain. Namun, adakah kita membawa hati yang bersih untuk Yesus?

Apa yang lebih dahulu kita minta jika Tuhan akan menawarkan untuk membasuh diri dan hidup kita?

Mari kita terus memohon Anugerah Tuhan untuk membersihkan, menyucikan dan memurnikan hati kita supaya hidup dan pelayanan kita bersih bagi-Nya.

Ditulis oleh:
Ps. Drs. Dedy Sutendi, M.Div., MAPCC., MASF.

No comments:

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...