Saturday, May 11, 2019

MENGIRINGMU DENGAN HIDUPKU DAN MELAYANIMU DENGAN KASIHKU


Nats:
Yohanes 21:15-23

Ayat Mas:
“Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” (Yohanes 21:17)

PENDALAMAN
                Kisah yang sangat dramatis di tengah api unggun di tepi pantai Tiberias, ketika Yesus membakar emosi Petrus dengan pertanyaan yang diulang untuk meneguhkan kasih Petrus kepada Yesus. Petrus yang mengasihi Yesus dengan sepenuh hati, dan mengatakannya setelah ia mengalami restorasi (pembaharuan) dan mewakili pernyataan semua orang percaya sebagai prioritas tertinggi dalam hidup, yaitu – mengasihi Tuhan! Kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, serta kekuatan kita. Hidup kita, pelayanan kita, perbuatan baik kita tak ada artinya tanpa kasih sejati kita kepada Allah.
                Setelah melihat hidup Petrus yang telah diperbaharui, kita dapat melihat prioritasnya diperjelas dan diperluas. Pembuktian kasihnya yang tulus kepada Kristus adalah pelayanannya yang serius kepada Kristus. Petrus bukan hanya mengalami tiga bentuk pembaharuan, tetap tiga amanat yang agung: “Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yohanes 21:15), Peliharalah domba-domba-Ku (Yohanes 21:16), “Berilah makan domba-domba-Ku” (Yohanes 21:17) – Terjemahan yang lebih jelas dalam Bahasa Inggris (silakan lihat Bahan Komit 19 Mei 2019).
                Kent Hughes, dalam tafsirannya tentang Injil Yohanes untuk bagian ini, memaparkan:
-         Hidup yang Melayani adalah Hidup yang Sulit (Yohanes 21:18-19)
Melayani Kristus adalah hidup yang penuh risiko dan harus membayar harga. Kristus secara eksplisit menyatakan bahwa ketika Petrus akan melayani Kristus harus siap menghadapi kehidupan yang sulit, harus siap direndahkan dan disalibkan sama seperti Kristus (mungkin “penyaliban” di sini dapat diartikan juga “penyaliban ego” bagi para pengikut-Nya).
-         Hidup yang Melayani adalah Hidup yang Unik (Yohanes 21:20-22)
Yesus terus mengarahkan Petrus untuk fokus pada panggilan Kristus yang unik pada dirinya, tak usah membandingkan dengan yang lain. Kristus bukan mengajar Petrus untuk tak peduli dengan yang lain, tetapi sedang mengingatkan untuk tidak punya kebiasaan yang tak sehat dengan mengukur keberhasilan pelayanan dengan membandingkan dengan yang lain. Kelayakan dan keefektifan kita melayani tidak ditentukan dengan perbandingan dengan murid lain, tetapi semata-mata kebaikan Tuhan.
-         Hidup yang melayani adalah Hidup yang Mengikuti Yesus (Yohanes 21:19,22)
Bagaimanapun situasi kita saat ini, Kristus memanggil kita, “Ikutlah Aku!” Tuhan Yesus pernah memanggil Petrus, “ikutlah Aku!” mengamatinya sewaktu menangkap ikan. Petrus telah menyaksikan penderitaan Yesus di Golgota. Ia telah menyangkal Yesus. Namun, sekarang ia telah belajar mengikuti Yesus. Bagi kita orang Kristen baru atau murid Kristus yang telah lama, perintah ini tetap sama, “Ikutlah Aku!” dan “Apakah engkau mengasihi Aku?”

Apa bukti kita sudah mengasihi Kristus?

Mari kita memohon anugerah Tuhan agar fokus kita kepada Kristus, bukan pada yang lain atau pada orang lain.

Ditulis oleh:
Ps. Drs. Dedy Sutendi, M.Div., MAPCC., MASF.

No comments:

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...