Nats:
Lukas 22:31-34; Yohanes 13:31-38
Ayat Mas:
“Aku
memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama
seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” (Yohanes 13: 34)
PENDALAMAN
Apa yang Petrus alami dan
rasakan bahwa Tuhan Yesus tetap
mengasihi dia meskipun ia telah mengecewakan Kristus dan mengingkari
janjinya. Adakah kita menyadari bahwa Tuhan Yesus tetap memegang janji-Nya dan tak berubah kasih-Nya kepada kita. Meskipun
kita sering tak melakukan apa yang kita katakan atau tidak taat terhadap apa
yang Dia katakan, Kristus tetap mengasihi kita tanpa syarat. Namun si jahat sering menghembuskan tuduhan
palsu supaya kita meragukan kasih Tuhan, yaitu dengan mengintimidasi kita
dengan perasaan tak berguna dan perasaan bersalah yang salah. Ia mencoba
meyakinkan kita bahwa tak ada pengharapan untuk restorasi (pembaharuan).
Setelah para murid gagal
melakukan apa yang Tuhan inginkan, termasuk Yudas dan Petrus. Tuhan Yesus lebih
dahulu mengatakan, “Kamu akan mencari Aku ...” (Yohanes 13:33) dan “Aku memberikan perintah
yang baru …” (Yohanes 13:34). Dengan penguatan itulah, para murid dikuatkan dan
dipulihkan.
Hai
Murid yang gagal, engkau tak ditinggalkan!
Hai
Murid yang menyangkal, engkau telah diampuni!
Hai
Murid yang jatuh, engkau memiliki pengharapan!
Tuhan memakai Petrus secara luar
biasa. Di Kisah Para Rasul 2:14, Petrus telah diubahkan, “Maka bangkitlah
Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata
kepada mereka: Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem,
ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.“ Di sana Petrus dengan berani
bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan membuat orang-orang bertobat.
Sebelum seseorang mengalami
pemulihan, ia perlu mengalami penyesalan, pengakuan dan pertobatan. Tuhan
memakai orang-orang yang gagal namun bangkit. Tuhan memakai orang-orang yang
hina untuk tugas yang mulia. Tuhan memakai orang-orang yang rendah, untuk melakukan
mandat Allah Yang Mahatinggi. Kita tak sanggup, tapi Ia mampu. Tuhan mampu
memakai kita, asal kita mau.
Adakah hidup kita
berubah sehingga kita berbuah?
Marilah kita
bersyukur kepada Tuhan karena Ia masih mau memakai kita!
Ditulis oleh:
Ps. Drs. Dedy Sutendi, M.Div., MAPCC., MASF.
No comments:
Post a Comment