Nats:
Yohanes
3:9-21
Ayat Mas:
“For God so loved the world, that He gave His only Son,
that whoever believes in Him should not perish but have eternal life”
(John 3:16, ESV)/(Yohanes 3:16).
PENDALAMAN
                Seorang tokoh agama berhadapan muka dengan muka, dan Tuhan Yesus
mengkonfrontasi dia dengan iman yang tak dapat dikompromi. Itulah Nikodemus.
Percakapan  Nikodemus dengan Yesus masih
relevan untuk hari ini. Istilah “lahir baru” sering disalahmengerti atau
disalahartikan. Sejatinya, jika seseorang mengalami lahir baru, ada pertobatan
radikal, karya radikal dari Roh Kudus dalam kehidupan orang bersangkutan, dan
adanya perubahan radikal sehingga seluruh keberadaan hidupnya masuk dalam
kehidupan baru. Hasilnya: sesuatu yang bisa dirasakan –
bisa dilihat!
                Yohanes 3:16 menunjukkan
kebesaran Allah dalam kasih-Nya. Itulah “jantung” dari Injil! Dan kasih Allah yang besar itu
membawa hasil yang besar, yaitu kehidupan yang kekal. 
Bishop Westcott mengatakan, “Kita masuk dalam kehidupan kekal –
sekarang, karena “Allah begitu mengasihi” yang Ia tawarkan kepada dunia.
Kata “dunia” (cosmos) muncul 186 kali
dalam Bahasa Yunani Perjanjian Baru dan selalu berkonotasi tentang dosa. Luar
biasa – Allah mengasihi dunia yang berdosa! 
Kent Hughes menjabarkan Yohanes 3:16 dengan sangat indah:
God                                       The greatest Lover  (Allah—Sang
Pengasih Teragung)
so loved                               The
greatest degree (begitu mengasihi–tingkatan teragung)
the world                             The greatest company (dunia–objek yang terbesar)
that He gave                      The greatest act (Ia memberikan–tindakan terbesar)
His only Son                      The greatest gift (AnakNya yang tunggal–pemberian teragung)
that whoever                     The greatest opportunity (barangsiapa–kesempatan terbesar)
believes                              The greatest simplicity (percaya–kesederhanaan
teragung)
in Him                                 The
greatest attraction ( di dalam Dia–daya tarik teragung)
should not perish             The
greatest promise (tidak binasa–janji teragung)
but                                       The greatest difference (tetapi–perbedaan terbesar)
have                                    The greatest certainty (memiliki–kepastian terbesar)
eternal life                         The greatest possession (kehidupan
kekal—kepemilikan teragung)
Ya, di
dalam Dia, kita memiliki Hidup yang kekal!
                Firman TUHAN dalam Yesaya 45:22, “Berpalinglah
kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab
Akulah Allah dan tidak ada yang lain.”
Bagaimana Anda merespons karya Allah
yang teragung di dalam tindakan keselamatan yang diberikan kepada Anda?
Berdoalah agar  orang-orang 
yang belum di dalam Kristus merespons “tawaran” Allah yang penuh kasih.
Ditulis oleh:
Ps. Drs. Dedy Sutendi, M.Div., MAPCC., MASF.
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment