Wednesday, May 8, 2019

TANGISAN PENYESALAN ATAU TANGISAN PERTOBATAN


Nats:
Matius 26:67-75; Yohanes 18:12-27

Ayat Mas:
Lalu ia (Petrus) pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.” (Matius 26:75b)

PENDALAMAN
Murid yang jatuh: Hasilnya. Di bagian akhir Matius 26 dikatakan, Petrus menangis dengan sedihnya (Peter went outside and wept bitterly)—26:75b.
Wept – (klah’yo -Yunani) = menangis, meratap, berduka atas;             
 bitterly (pikros) = dengan duka yang amat dalam (with poignant grief).
Secara harfiah, Petrus hancur hatinya! Ia merasa terpukul! Ia begitu sedih dan berduka atas dosanya! Memang tidak dicatat jelas, namun ini bukan sekadar tangisan sentimental, emosional, atau sekadar penyesalan tetapi pertobatan.
Jika kita sudah yakin bahwa kita sudah diselamatkan, maka kita akan diingatkan ketika kita jatuh di dalam dosa. Jika kita mulai menjauh dari Tuhan, Roh Kudus akan menyatakan sesuatu kepada kita. Jika kita merasa OK dengan kehidupan kita, padahal bertentangan dengan perkataan dan kehendak Tuhan, kita perlu memeriksa keadaan kerohanian kita.
Apa yang perlu kita periksa dari “hasilnya” ketika kita jauh dari Tuhan:
1.       Tak ada damai
2.       Hilangnya sukacita
3.       Diliputi rasa bersalah
4.       Hati yang terus berduka
5.       Keberdosaan yang makin bertambah
6.       Hubungan yang ternoda
7.       Kesaksian yang rusak
8.       Ketidakpedulian (apatis)
Petrus  mengalami hal itu, namun ia bertobat dan dipulihkan, sangat kontras dengan Yudas. Kisah hidup kita mungkin berbeda dengan Petrus, namun kita tetap bisa belajar sesuatu. Kita pernah bersalah kepada Allah, menyesal, namun respons berikutnya yang amat penting: bertobat!
Ada  hukum rohani yang berlaku dalam perjalanan rohani kita:
Setelah PERTOBATAN, Petrus DIPULIHKAN!
Setelah PERTOBATAN, orang lain DIPULIHKAN!
Setelah PERTOBATAN, Anda DIPULIHKAN! (DSG)

Sebagai sebuah refleksi kehidupan, adakah yang kita pernah sesali, di mana kita merasa bersalah di hadapan Tuhan, namun kita menyadari kita membutuhkan PERTOBATAN, dan kita membutuhkan PEMULIHAN, tuliskanlah!

Marilah kita menangis bukan sekadar bersedih atau berduka, tetapi untuk berubah!

Ditulis oleh:
Ps. Drs. Dedy Sutendi, M.Div., MAPCC., MASF.

No comments:

SIBUK BELUM TENTU BAIK, DIAM TAK SELALU BURUK

Nats:  Lukas 10:38-42 “Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”  (...